Medan, mediareportasetipikor.com - Kebakaran yang terjadi pada Selasa (31/3/2020) di Jl. Helvetia Raya Perumnas Helvetia Medan menghanguskan 3 pintu yakni rumah No. 159, 160 dan 161. Kebakaran terjadi sekitar Pukul 16.50 WIB.
Saat terjadi kebakaran, penghuni berada di dalam rumah tetapi tidak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya. Penghuni rumah No. 159 yaitu Bu Ita sedang sholat, dia berada di rumah bersama penghuni lainnya. Begitupun penghuni rumah No. 160 sedang melakukan aktifitas sehari-hari di dalam rumah. Mereka baru mengetahui kalau rumahnya terbakar setelah masyarakat yakni tetangga mereka berteriak “kebakaran”.
Setelah mendengar teriakan tersebut, ketiga penghuni rumah berhamburan keluar rumah. Api begitu cepat menyambar ketiga rumah tersebut dan hanya beberapa barang saja yang dapat diselamatkan.
Menurut Bu Ita, si jago merah dengan cepatnya membesar dan menghanguskan ketiga rumah tersebut karena sebahagian dari rumah itu adalah bangunan lama yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Penyebab kebakaran dan asal usul api sampai saat ini belum diketahui, namun diduga api berawal dari rumah No. 159 akbiat hubungan arus pendek.
Tim Damkar (Pemadan Kebakaran) baru datang ketika si jago merah telah merambat ke rumah No. 161 dan langsung melakukan usaha pemadaman. Kisah duka yang dialami penghuni rumah No. 161 lain lagi. Ketika kebakaran terjadi, Ibu br. Purba ada di dalam rumah bersama cucunya.
Saat itu Ibu br. Purba sedang berada di kamar mandi, ia tidak menyadari si jago merah telah melahap bagian atas rumahnya. Setelah beberapa tetangga datang untuk membantu, barulah ia menyadari apa yang terjadi.
Namun di saat itulah ada seorang oknum yang mencari kesempatan. Ketika Ibu br. Purba menitipkan tasnya kepada cucunya yang berumur 10 tahun untuk keluar duluan menyelamatkan diri.
Namun saat berlari keluar rumah, ia terjatuh, di saat itulah si oknum lelaki itu melakukan aksinya, ia pura-pura menolong cucu Ibu br. Purba ini dan mengambil tas itu serta tidak memberikan kepada anak itu, atau oknum itu juga gugup atau berubah niatnya tadi berniat menolong menjadi garong.
Menurut Ibu br. Purba bahwa di dalam tas itu berisi surat-surat berharga. Sampai informasi ini di dapat awak media, tas itu belum dikembalikan oknum yang tidak bertanggungjawab itu kepadanya. Masih ada saja orang yang mencari kesempatan di dalam kesusahan orang lain. (Manaris Marpaung)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours