Medan, mediareportasetipikor.com - Seminar Nasional Power Plant Protection Fair (P3F) pertama resmi diselenggarakan, dengan mengusung tema "Strategi Perlindungan Tanaman dalam Memperkuat Sistem Pertanian pada Revolusi Industri 4.0”.
Seminar P3F ini diadakan oleh UKM Klinik Tanaman (Klintan) Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, di Jalan Dr. A. Sofian No. 3, Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (16/11/2019).
Dalam sambutannya Irda Safni, P.hd selaku dosen pembina Klintan menyambut positif atas terselenggaranya seminar nasional ini. Beliau mengharapkan mahasiswa lebih kritis dalam menanggapi isu-isu di bidang pertanian, karena kalianlah pemimpin masa depan," terang Irda Safni, P.hd.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Hasrul, S.P, MP, Dosen HPT FP-UGM Dr. Tri Harjaka, S.P, M.P. Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Marino, S.P., M.M.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Hasrul, SP. MP dalam pemaparannya menyampaikan materi "Strategi Karantina Pertanian dalam Pencegahan Masuk dan Tersebarnya OPTK A1".
"Karantina sebagai benteng terdepan pertanian Indonesia dari ancaman penyakit hewan dan tumbuhan terus konsisten dan berinovasi dalam melaksanakan pekerjaannya,”ungkapnya.
Karantina saat ini sedang mendorong inovasi deteksi HPHK dan OPTK menggunakan Biosensor. Daftar OPTK A1 dan A2 ada dalam Permentan 31 tahun 2018 dan akan terus direvisi berdasarkan AROPT dan laporan temuan pemantauan," papar Hasrul.
Lanjutnya "Harapan saya, mahasiswa harus memiliki semangat juang untuk berpikir kritis dibidang pertanian, terus berinovasi mengikuti kemajuan zaman dan yang penting jangan mudah menyerah," tandas hasrul menutup paparannya. (Nelson Siregar)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours