Medan, mediareportasetipikor.com – Dugaan permainan “kotor” yang berujung pada korupsi berjamaah di Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan (DKPP) Sumut semakin terungkap nyata terjadi.
Hal itu terbukti dari keterangan para kelompok tani/ternak yang berhasil ditemui dan dihimpun oleh tim investigasi media cetak dan online Reportase Tipikor belum lama mini, seperti kelompok tani/ternak yang ada di Kabupaten Langkat mengungkapkan, bahwa pada Tahun 2018 pihaknya ada mendapat Sapi Po dari DKPP Sumut sebanyak 8 ekor, namun dengan kondisi tidak seperti sekarang ini, dulu waktu pertama kali datang semua sapi kondisinya kurus-kurus dan kecil, malah ada satu ekor yang pincang.
Ketika ditanya masalah harga sapi kurus yang diberikan DKPP dengan harga sapi gemuk apa ada perbedaan, peternak menjelaskan tentu ada perbedaanya hampir setengah harga, kalau sapi yang diberikan oleh dinas itu perekor hanya berharga 7 sampai 8 juta, tapi kalau seperti sapi saat sekarang ini harga dipasaran harganya bisa mencapai 10 sampai 12 juta, bahwa peternak juga harus merawat sapi dari dinas itu hampir 1 tahun baru bisa besar dan gemuk,”ungkap peternak.
Fakta lain juga terungkap, saat awak media ini melakukan konfirmasi terhadap salah satu perusahaan peternakan di Kabupaten Simalungun, mereka menyatakan biasanya kalau proyek dari DKPP Sumut, mereka tidak mau Sapi Po lokal, mereka ambil Sapi Po Jawa, karena harga memang lebih murah, harga Sapi Po lokal sudah di tempat penampungan sekitar Rp.10 Juta per ekor, tapi Sapi Po Jawa memang berbeda dengan Sapi Po Lokal, kalau Sapi Po Lokal umur minimal 1,5 tahun tinggi minimal 116 cm badan sudah bulat dan gemuk, tapi kalau Sapi Po Jawa kondisi badan kurus dan cara pemeliharaanya juga beda, untuk Sapi Po Jawa kalau dilepas di padang rumput cepat mati, karenanya Sapi Po Jawa tidak bisa dilepas hanya dirawat di kandang saja, tapi kalau Sapi Po Lokal tahan panas, hujan, tahan bantinglah,”paparnya.
Memang program pemerintah itu bagus, sapi didatangkan dari luar provinsi untuk pengembangan populasi sapi di Sumut, memang waktu ada pertemuan seluruh kelompok ternak se Sumut tahun 2019 yang diselenggarakan DKPP dirinya sering juga diundang, yang jadi masalah adalah peternak di Sumut menternakkan sapi dengan cara main lepas saja sehingga banyak bermatian,”sebut pengusaha peternakan itu.
Dari data yang dimiliki redaksi media ini seperti yang terlihat pada foto terungkap, bahwa Sapi Po dari DKPP Sumut berukuran kecil tidak sesuai spec, seharusnya tinggi sapi minimal 116 Cm, yang juga tidak sesuai spec, bahwa didapati Sapi Po dari DKPP Sumut berwarna bulu coklat dan ada hitamnya dan kurus, sehingga tidak sesuai spec, untuk Sapi Po seharusnya berwarna bulu putih atau putih keabu-abuan dengan kisaran harga per ekornya 8 juta rupiah.
Ketika awak media ini mengkonfirmasikan temuan tersebut belum lama ini kepada DKPP Sumut, melalui Kasi DKPP Sumut Ir Lili Siregar membantahnya dan mengatakan, bahwa kami tidak ada memberikan sapi-sapi kurus.
Sebelum sapi-sapi tersebut didistribusikan ke kelompok ternak, semua sapi dikumpulkan di kandang penampungan sementara, lalu tim kami dr sarjana peternakan dan dokter hewan memeriksa sapi tersebut jika ada yang kurus atau tidak sesuai spesifikasi tidak akan kami kirim, jadi tidak mungkin sapi seperti itu kami kirim, malah pihak DKPP berkilah dan menyalahkan peternak bahwa banyak peternak yang nakal karena mereka tidak memberi pakan sesuai prosedur jadi sapi kurus.
Saat ditanya tentang harga pasaran sapi di luar provinsi dan HPS untuk per ekor Sapi Po, ironisnya Lili lupa dan saat ditanya di lokasi tempat pengumpulan tersebut sapi yang terlihat kurus itu, Lili juga tidak bisa menjawab dan malah menyuruh dokter hewan untuk menjawab awak media ini, pada saat itu Ir Lili Siregar didampingi drh Aburizal mengatakan,"pokoknya kami tidak ada memberi sapi-sapi kurus ke kelompok ternak," sebut Aburizal seraya mengelak.
Dalam hal ini media cetak Media Reportase Tipikor dan media online mediareportasetipikor.com akan terus mengungkap secara terang benderang dugaan permainan “kotor” dan korupsi berjamaah di DKPP Sumut hingga tuntas sampai ke akar-akarnya. (Tim)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours