Padangsidimpuan, mediareportasetipikor.com – Unjuk rasa yang dilakukan ALIANSI ONDO di depan Polres-Tapsel Jalan Sisingamangaraja, Kamis (23/01).

Terkait perambahan hutan yang diduga lakukan oknum Walikota Padangsidimpuan beberapa waktu lalu, Sampai melibatkan aset Pemko Padangsidimpuan yang jenis nya "Excavator (Becko)" sampai di police line.

Unjuk rasa yang dilakukan ALIANSI ONDO sekaligus penanggung jawab Syahminan Rambe, SE di depan Polres Tapanuli Selatan, meminta kejelasan kepada Kapolres Tapsel atas SP 3 kasus perambahan hutan dan excavator (becko) yang sempat di "Police Line".

Kejanggalan SP3 ini, tanpa melalui pemeriksaan saksi - saksi pelapor. Polisi hanya periksa saksi terlapor, sedangkan saksi pelapor tidak pernah diperiksa, tapi keluar SP3, ujar pria yang sering disapa "Bung Rambe".

Dia meminta Kepada Polres Tapsel untuk kembali melakukan penyelidikan terhadap kasus itu. Hukum jangan tebang pilih, karena dia WaliKota Irsan Efendi Nasution, lantas kalau ada kasusnya langsung di SP3, "ujarnya.



Pantauan awak media ini sampai 30 menit berlangsung "ALIANSI ONDO" yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Polres Tapsel, namun Kapolres Tapsel AKBP Irwa Zaini Adib tidak mau menjumpai aktivis lingkungan ini Syahminan Rambe, SE dan memberikan langsung klarifikasi tentang SP3 kasus perambahan hutan dan excavator yang di police line kepada awak media yang sedang meliput unjuk rasa ia meminta agar memberitakan biar Mabes Polri tau tentang kasus ini.

Akhirnya "ALIANSI ONDO" ini beranjak dari Polres Tapsel menuju kantor Walikota Padangsidimpuan dan melakukan aksi unjuk rasa lagi. (01 E)
Share To:

Media Reportase Tipikor

Post A Comment:

0 comments so far,add yours