Belawan, mediareportasetipikor.com - Porang (Amorphophallus oncophyllus Prain) merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian. Tumbuhan ini berupa semak (herba) yang dapat dijumpai tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis. Di Indonesia, porang juga kerap disebut sebagai ‘iles-iles’.
Diketahui bahwa Porang memiliki kandungan bernama Konjac glucomannan (KGM) yang teksturnya sekilas terlihat seperti tepung. Konjac glucomannan inilah yang menjadi penghasil manfaat porang. Ini dikarenakan KGM diperkaya oleh sejumlah zat penting seperti karbohidrat, serat, dan zat lainnya yang bersifat antikoksidan hingga antiinflamasi.
Tanaman ini belum terlalu terkenal sehingga belum banyak dibudidayakan dan ditemukan dikarenakan tanaman ini termasuk tumbuhan liar dan hidup di dalam hutan sehingga susah untuk dicapai dapat tumbuh di bawah rumpun bambu, di tepi sungai dan di lereng gunung (pada tempat yang lembab).
Selain itu tanaman porang dapat tumbuh di bawah naungan, sehingga tanaman porang dapat dengan mudah untuk dibudidayakan. Budidaya porang merupakan upaya diversifikasi bahan pangan serta penyediaan bahan baku industri yang dapat meningkatkan nilai komoditi ekspor di Indonesia.
Komposisi umbi porang bersifat rendah kalori, sehingga dapat berguna sebagai makanan diet yang menyehatkan. Bahan baku porang yang saat ini diekspor masih berasal dari usaha masyarakat tani dengan mengumpulkan umbi yang tumbuh liar di perkebunan maupun di hutan.
Tanaman porang ternyata memiliki kegunaan lain selain sebagai sumber pangan, kegunaan nya seperti dapat diolah menjadi produk lain contohnya kosmetik, produk olahan agar porang dan lain-lain.
Karena porang memiliki kandungan tepung yang tinggi serta berserat yang dapat digunakan sebagai pengental, maka selain dapat menjadi produk kosmetik dan agar porang, porang dapat menjadi lem alami.
Porang yang diekspor dalam bentuk irisan kering atau chips. Porang memiliki peluang yang besar untuk diekspor dikarenakan negara Jepang dan China adalah negara pengimpor Porang dari Indonesia. Porang menjadi menu favorit sebagian besar masyarakat disana setelah diolah menjadi makanan Konyaku.
Saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu (25/01/2020) Kepala Karantina Pertanian Belawan Hasrul menyampaikan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian atau #GraTIeks, mendorong penambahan komoditi ekspor dan negara tujuan ekspor. Porang yang merupakan komoditas ekspor baru di sosialisasikan kepada masyarakat petani melalui Pojok Ekspor Belawan,"ungkapnya.
Lanjut Hasrul,"pejabat Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi ekspor porang yang telah diolah dalam bentuk irisan kering berjumlah 16.800 Kg dikirim ke Vietnam oleh perusahaan RBB, setelah Jepang dan China sekarang pasar ekspor komoditas porang adalah Vietnam, tentu ini hal yang mengembirakan karena pasar ekspor porang bertambah," terang Hasrul.
Ditambahkanya,"pada tahun 2019 Karantina Pertanian Belawan telah memfasilitasi sertifikasi untuk komoditas porang dalam bentuk irisan kering ke negara China sebanyak 10.000 kg dan januari tahun 2020 ke Vietnam," tutup Hasrul. (Nelson Siregar/Hms)
Kami bnyak Porng di desa apa ada pembelinya dari Vietnam ¿??
ReplyDelete081334058954