Padangsidimpuan, (Reportase Tipikor) - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa, Elemen Dan Masyarakat (AGMEM) mendatangi kantor Walikota Padangsidimpuan dan Mapolres Tapsel, Senin (9/12) mendesak agar kasus Perambahan Kawasan Hutan Negara di Desa Batang Tura Julu, Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan agar diusut tuntas.

Disamping itu penanggung jawab aksi sekaligus Kordinator Aksi Syahminan Rambe SE yang dalam orasinya menyampaikan,"sesuai pemberitaan media online dan cetak terkait perambahan hutan negara, kami dari aliansi gerakan mahasiswa elemen dan masyarakat menyatakan sikap dengan perambahan hutan di Desa Batang Tura, Kabupaten Tapsel yang melibatkan excavator Pemerintah Kota Padangsidimpuan.

Kami mendesak Polres Tapsel untuk membuka kasus tersebut secara terang benderang agar tidak terjadi fitnah di tengah-tengah masyarakat terkait perambahan hutan negara yang diduga melibatkan Walikota Padangsidimpuan.

Apabila kasus tersebut benar, kami meminta untuk ditetapkan sebagai tersangka, sesuai hasil konfirmasi kami terhadap Dir LSM Alarm bahwa lahan pekerjaan excavator tersebut benar ada di daerah kawasan hutan produksi sesuai lampiran SK Menteri LHK No 1076/2017 tentang kawasan hutan Sumatera Utara di Desa Batang Tura.

Menurut info yang kami dengar PAD excavator tersebut sudah dibayar, yang menjadi pertanyaan siapa yang membayar PAD tersebut? sementara orang yang diduga pinjam pakai excavator tersebut sudah melarikan diri dan yang terakhir kenapa barang bukti excavator pindah dari lokasi TKP yang sudah di police line ke gudang PT DNG yang kemudian di pindahkan lagi ke gudang PU Kota Padangsidimpuan, "ujar Sahminan Rambe dalam orasinya.



Pantauan di lokasi, usai melakukan orasi di depan Kantor Walikota, puluhan massa ini langsung menuju Mapolres Tapsel sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan,"Pak Muldoko Tolong Kami, hutan kami dirusak oleh oknum Walikota Padangsidimpuan" yang berketepatan kepala Staf Ahli Kepresidenan berada di Tabagsel.

Sesampainya di depan Mapolres Tapsel, puluhan massa ini memblokir pintu masuk dengan cara duduk dan makan siang di jalan masuk Mapolres, setelah selesai makan, massa ini kembali melakukan orasi, setelah puas orasi massa ini kemudian diminta Kasat Reskrim Polres Tapsel untuk berdialog ke ruang Satreskrim Polres Tapsel. (TIM)

Share To:

Media Reportase Tipikor

Post A Comment:

0 comments so far,add yours