Belawan, mediareportasetipikor.com – Pinus atau Pinus Merkusii Jungh Et De Vriese, merupakan salah satu pohon penghasil getah yang sangat potensial sebagai penghasil rupiah selain getah dari tanaman karet.

Getah pinus yang dihasilkan dari pohon pinus melalui proses penyadapan. Adapun populasi pohon pinus banyak terdapat pada daerah dataran tinggi di Sumatera Utara. Pinus juga merupakan salah satu jenis tanaman tropis. Selain kulit kayunya, batang, getahnya pun bernilai rupiah, faktanya, sebanyak 34 ton getah pinus yang telah dimasukkan dalam 160 drum diekspor ke Negara Tiongkok.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Hasrul menyampaikan,"ini bukan ekspor pertama yang disertifikasi Karantina Pertanian Belawan melalui Pelabuhan Belawan. Sepanjang Januari hingga Oktober 2019, getah pinus asal Sumut sudah diekspor 53 kali ke berbagai negara seperti China, Vietnam, Saudi Arabia dan Tiongkok. Ekspor getah pinus telah mencapai 6.700 ton dengan nilai sekitar Rp 101,4 miliar,” ucap Hasrul kepada awak media, Jumat (18/10/2019).

Ditambahkannya, getah dari pohon pinus diolah menjadi terpentin (cairan) dan gondorukem (padatan). Terpentin dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri kosmetik, minyak cat, campuran bahan pelarut, antiseptik, kamper dan farmasi, terutama sebagai pengencer dalam industri cat. Selanjutnya gondorukem, dimanfaatkan di berbagai industri antara lain industri kertas, keramik, plastik, cat, batik, sabun, farmasi dan kosmetik.

“Karantina Pertanian Belawan terus berkomitmen mendukung ekspor komoditas pertanian dari Sumatera Utara. Percepatan layanan lewat inovasi yang telah dibuat seperti One Klik One Go, Pojok Ekspor diharapkan dapat meningkatkan ekspor komoditas pertanian dari Sumatera Utara,” tandas Hasrul. (Nelson SIregar)

Share To:

Media Reportase Tipikor

Post A Comment:

0 comments so far,add yours