Langkat, mediareportasetipikor.com - Kapolri Harapkan Diktuk Bintara Polri 2019/2020 Berikan Kontribusi 272 Casis Polki Sumut Masuk SPN Hinai, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sangat menaruh harapan besar Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri tahun 2019/2020 dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) Polri.
"Melalui program pendidikan ini, diharapkan akan terbentuk personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang unggul, serta menampilkan sikap dan perilaku yang luhur dalam mendukung keberhasilan pelaksaan tugas," ujar Kapolri dalam amanatnya dibacakan Irwasda Polda Sumut, Kombes Pol Eko Kristian.
Pernyataan itu salah satu poin dari amat Kapolri yang dibacakan Irwasda Polda Sumut pada upacara pembukaan pendidikan Bintara Polri T.A. 2019/2020 yang dihadiri oleh para pejabat utama Polda Sumatera Utara, Irwasda Polda Sumut didampingi oleh Kepala SPN Hinai, Selasa (06/08/19) siang.
Dalam kegiatan upacara tersebut Irwasda selaku Irup membacakan amanat dari Kapolri Jendral Pol Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. Masih menurut isi amanat Kapolri yang dibacakan Irwasda Sumut menyebutkan Kualitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Sejarah telah menunjukkan, transformasi negara-negara berkembang menjadi negara maju, tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, seperti yang telah dilaksanakan oleh negara Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Sejalan dengan hal tersebut, kualitas sumber daya manusia juga menjadi faktor kunci dalam pengelolaan organisasi Polri. Ketersediaan personel yang memiliki kualitas unggul, menjadi aspek penting dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan tugas. Terlebih ke depan, tantangan yang dihadapi Polri akan semakin kompleks. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berbagai kejahatan lintas negara, seperti terorisme dan perdagangan narkotika, kejahatan terhadap kekayaan negara, berupa korupsi dam illegal fishing, kejahatan berimplikasi kontinjensi, seperti kerusuhan massa dan unjuk rasa anarkis, serta berbagai kejahatan konvensional, terus membutuhkan penanganan yang serius oleh Polri. Demikian pula pesatnya perkembangan teknologi informasi, telah melahirkan berbagai bentuk kejahatan siber yang membutuhkan penanganan secara profesional.
Tantangan tugas Polri juga terkait erat dengan perkembangan iklim demokrasi di tanah air. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia menyimpan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sangat lengkap. Mulai dari penyelenggaraan kontestasi politik di berbagai tingkatan, ekspresi kebebasan berserikat dan berkumpul, sampai dengan berbagai aktivitas penyampaian pendapat di muka umum. Seluruhnya menuntut kesiapsiagaan Polri dalam memelihara keamanan dalam negeri.
Dalam era demokrasi, rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi negara, memiliki peran yang besar dalam menentukan arah kehidupan bangsa. Oleh karenanya, pemolisian di era demokrasi harus bertumpu kepada upaya untuk meraih kepercayaan publik. Hal itu diwujudkan dengan penghormatan terhadap supremasi hukum dan HAM, peningkatan kualitas pelayanan publik, serta optimalisasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, disertai akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan organisasi kepolisian. Dengan demikian, institusi kepolisian akan tetap survive dalam mengemban tugas-tugas, sebagaimana diamanatkan undang-undang.
Dalam upacara peringatan ke-73 Hari Bhayangkara Tahun 2019, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan 5 Instruksi, salah satu di antaranya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia Polri. Hal tersebut selaras dengan salah satu dari tujuh Agenda Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, yaitu “meningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing”, serta Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020, yaitu “peningkatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan berkualitas”.
Berangkat dari uraian tersebut, saya menaruh harapan besar bahwa Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun 2019/2020, akan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Polri. Melalui program pendidikan ini, diharapkan akan terbentuk personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang unggul, serta menampilkan sikap dan perilaku yang luhur, dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas.
Dengan jumlah lebih dari 353.000 orang, atau 80% dari jumlah total anggota Polri, Bintara Polri menjadi etalase institusi di mata publik. Selain itu, mereka juga bertugas pada garis terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Hal tersebut semakin menegaskan bahwa Pendidikan Pembentukan Bintara menjadi aspek penting dalam mewujudkan institusi Polri yang semakin profesional, modern, dan terpercaya.
Oleh karena itu, dalam momentum yang penuh dengan kebanggaan ini, saya mengucapkan selamat kepada 8.875 calon Bhayangkara siswa, terdiri atas 8.475 pria dan 400 wanita, yang dinyatakan lulus untuk mengikuti Pendidikan Pembentukan Bintara Polri, secara serentak di Sekolah Polisi Wanita dan 31 SPN Polda jajaran, selama 7 bulan, dan yang di didik di SPN Hinai Polda Sumut Berjumlah 272 orang.
Keberhasilan tersebut merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang harus senantiasa disyukuri. Masih ada ribuan pemuda dan pemudi Indonesia yang belum mendapatkan kesempatan serupa. Wujudkan rasa syukur dengan melaksanakan pendidikan penuh semangat, kesungguhan, dan integritas.
Saat menyelesaikan pendidikan di awal Maret 2020, kalian akan langsung dihadapkan kepada berbagai tantangan tugas, seperti pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2020 di 270 wilayah, serta pengamanan berbagai agenda nasional dan internasional. Manfaatkan waktu pendidikan yang cukup singkat ini, untuk memperoleh pengetahuan, melatih keterampilan, serta menyerap pengalaman, sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas.
Tunjukkan disiplin dan integritas selaku insan Bhayangkara, yang berpedoman kepada Tribrata dan Catur Prasetya. Patuhi seluruh peraturan yang berlaku, serta hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat merusak kehormatan pribadi, keluarga, dan institusi. Tidak lupa, jalin semangat persaudaraan dengan seluruh peserta didik, sebagai bagian dari keluarga besar Polri.
Sebelum mengakhiri amanat ini, saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Kalemdiklat Polri beserta jajaran, Kasepolwan dan para Kepala SPN Polda, segenap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta seluruh pihak yang akan terlibat dalam Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun 2019/2020. Saya titipkan para siswa untuk dididik, dilatih, dan dibimbing dengan sebaik-baiknya. Laksanakan seluruh tahapan pendidikan secara profesional. Tanamkan nilai-nilai disiplin dan integritas dengan penuh keteladanan. Hindari tindak kekerasan dan penyimpangan, yang dapat mencederai keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pembentukan.
Kepada para Kapolda beserta jajaran, saya instruksikan untuk memberikan dukungan optimal demi keberhasilan program pendidikan. Laksanakan pembinaan dan pengawasan untuk menjamin pendidikan dapat terselenggara dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Demikian amanat saya, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan dalam melanjutkan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara. (Abdul Halil)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours