Batubara, mediareportasetipikor.com - Sebagai upaya untuk membantu menekan laju inflasi yang diakibatkan oleh tingginya harga cabai merah dan bawang merah khususnya di Kabupaten Batubara dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengembangkan tanaman cabai merah dan bawang merah.

Dilahan areal PT Perkebunan Sumatera Utara, Tanjung Kasau, Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batubara, ditanam perdana cabai merah jenis varietas laju dan TM99 dilahan seluas 2 Ha serta bawang merah varietas bima brebes dilahan seluas 2 Ha.

"Ini akan mengatasi masalah kita kedepan. Setiap hari besar kita selalu kesulitan dengan kebutuhan pokok untuk rakyat. Ada cabai, ada bawang. Disamping itu juga sebagai edukasi/pembelajaran bagi masyarakat dan petani untuk mengembangkan cabai merah dan bawang merah. Kedepan, ini sangat berpengaruh dengan inflasi Sumatera Utara," kata Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat acara tanam perdana cabai merah dan bawang merah, di Perkebunan Tanjung Kasau, Kecamatan Laut Tador, Batubara, Selasa (14/1/2020).

Edy Rahmayadi mengajak segenap masyarakat untuk bersama-sama bergandengan tangan membesarkan program ini.

"Bersama kita berpegangan tangan. Kita besarkan ini. Saya sudah lihat ada 600 hektar di Batubara di wilayah Lubuk Cuik. Sepanjang mata memandang, cabai semua. Sayangnya, permasalahannya, saat mau pinjam uang, mereka gadaikan surat tanah," katanya.

Untuk mengatasi permasalahan itu, kata Edy Rahmayadi, jalan keluarnya adalah koperasi. Nanti kita bentuk koperasi. Jadi petani tidak ada lagi pinjam uang sama rentenir. Selain itu, cold storage juga harus diatur.

"Bila perlu pohon karet ini dibabat semuanya. Kita hidupkan disini semuanya. Tapi kalau masih menghasilkan ya jangan dibabat. Kalau ini memang benar-benar tidak menghasilkan, mengapa tidak," ujarnya.

Direktur Utama, PT Perkebunan Sumatera Utara, Gazali Arief mengatakan, kita melihat selama ini luasan lahan kita banyak tapi produktifitasnya kurang baik. Jadi kami ingin memberikan contoh bagaimana pola budidaya pengembangam cabai dan bawang. Semoga nanti dengan dinas terkait bisa bekerjasama untuk menjadikan wilayah ini sebagai tempat training/pelatihan bagi para penyuluh khususnya cabai merah dan bawang merah.

"Insya Allah yang kita tanam hari ini hasilnya akan dapat kita manfaatkan menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Sehingga fungsi kami membantu menekan tidak terjadinya inflasi berperan dengan baik," ucapnya.

Sementara, Bupati Batubara, Zahir, M.AP mengatakan, Kabupaten Batubara berpotensi menjadi sentra produksi cabai merah dan bawang merah dengan luas areal tanam cabai merah 982,32 Ha. Sedangkan bawang merah 29,77 Ha dengan rata-rata produktifitas untuk cabai merah 8 ton/Ha. Sedangkan untuk bawang merah rata-rata produktifitas 8,03 ton/Ha.

"Patut kita apresiasi bersama kepada PT Perkebunan Sumatera Utara yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan produksi dan produktifitas cabai merah dan bawang merah," kata Zahir. (J. MK)

Share To:

Media Reportase Tipikor

Post A Comment:

0 comments so far,add yours